Selasa, 21 Oktober 2014

BAB 1: RUANG LINGKUP BISNIS



1Pengertian ruang lingkup bisnis
                      a. Pengertian Menurut para ahli
      Bisnis berasal dari bahasa inggris yang berati "perusahaan" , urusan atau      usaha
Ø  Menurut Huzhes dan Kapoor
     Bisnis merupakan : suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual  barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya  dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut enterpreneur.
Ø  Menurut Brown dan Petrello
   Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ø  Menurut pandangan lain
   Bisnis merupakan sejumlah total usaha yang meliputi pertanian, produksi, kontruksi, disribusi, transportasi, komunikasi, usaha jasa, dan pemerintahan yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan jasa ke konsumen. 


Secara umum, dapat diartikan bahwa:
               Bisnis adalah : serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan  menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan/laba atau bisnis juga bisa dikatakan menyediakan barang dan jasa untuk ke lancaran sistem perekonomian . Mereka harus siap untung & siap rugi, bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang, tetapi banyak faktor yang mendukung terlaksananya sebuah bisnis, misalnya : reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
      Menurut Griffin & Eber bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
     
Kegiatan bisnis sebagai sebuah organisasi ialah :
a]Produksi : penciptaan barang dan jasa.
b]Keuangan : kegiatan mencari dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dagang.
c]Pemasaran : Kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa, mengidentifikasikan keinginan konsumen.
d]Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) : kegiatan mencari tenaga kerja dan meningkatkan kemampuannya.
Atau dari kata lain, unsur-unsur penting dalam aktivitas ekonomi di perlukan tiga unsur yaitu 
a. keinginan manusia. 
b. sumber-sumber daya. 
c. cara-cara berproduksi
Dalam ilmu ekonomi terdapat konsep dasar yang penting, yaitu permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah sejumlah barang atau jasa yang diminta, datangnya dari pihak rumah tangga konsumen yang membeli dan mengonsumsi sebagian besar barang konsumsi atau jasa. Adapun penawaran adalah sejumlah barang atau  jasa yang ditawarkan, datangnya dari pihak produsen (perusahaan) yang menjual dan memproduksi jumlah barang atau jasa. Permintaan terhadap barang ditentukan oleh preferensi konsumen. Adapun penawaran terhadap barang ditentukan oleh biaya produksi.
1. Faktor yang Memengaruhi Permintaan
a. Harga Barang Itu Sendiri
b. Pendapatan Konsumen
c. Harga Barang Substitusi dan Komplemente
d. Selera Konsumen (Taste)
e. Jumlah Penduduk
2. Faktor yang Memengaruhi Penawaran
a. Harga Barang Itu Sendiri
b. Biaya Produksi
c. Tingkat Teknologi
d. Kebijakan Pemerintah
e. Faktor Alam
      Lingkungan bisnis :
-Lingkungan intern (memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis) : pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier dan serikat pekerja.
-Lingkungan ekstern (memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis) : dunia internasional, ekonomi, sosial budaya dan politik.
pengertian bisnis juga memuat 4 aspek, yaitu : untuk mendapatkan laba, menghasilkan barang dan jasa, suatu kegiatan usaha, dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari – hari.
b. Daya Tarik Bisnis
            Bisnis sebagai salah satu profesi yang kini banyak diminati memiliki daya tarik tertentu sehingga banyak orang yang mendalaminya. Sebagai profesi yang dulunya dianggap sebelah mata, bisnis dianggap lebih rendah dari para PNS maupun profesi yang lain. Namun, seiring berjalannya waktu dengan timbulnya revolusi industry di Inggris. Bisnis menunjukkan kuasanya. Dominasi mereka makin terasa dalam segala aktivitas masyarakat, mereka bekerja dengan semangat tinggi, menggunakan berbagai cara guna mencapai apa yang mereka inginkan.
            Negara lain yang sudah lebih maju bahkan sampai Negara tetangga kita sudah memiliki spesialisasi dalam berbagai profesi bisnis. Berbeda dengan Negara kita, pandangan negatif sudah melekat di lubuk hati masyarakat Indonesia terhadap profesi bisnis mulai dari penghasilan yang tidak stabil, banyak persaingan, sampai melakukan hal yang tidak jujur dalam berbisnis. Namun, sekarang pandangan-pandangan negative tersebut mulai dihilangkan. Banyak anak-anak muda yang sudah mulai tetarik untuk meminati profesi bisnis. Bahkan, survey membuktikan anak-anak SMA memiliki minat yang tinggi untuk berkecimpung ke dunia bisnis, dan bahkan setuju untuk menambah kurikulum pengetahuan bisnis pada jenjang SMA.
           Hal ini lebih didorong oleh kondisi persaingan di antara pencari kerja yang mulai ketat, dan        lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Untuk itu, bisnis dapat menjanjikan peluang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan dari masing-masing pebisnis, menjanjikan suatu profesi yang memosisikan pebisnis sebagai bosnya, dan dapat juga menjanjikan lowongan pekerjaan yang cukup luas bagi orang lain. Untuk itu, dalam menciptakan bisnis yang baik, suatu bisnis itu harus berpandangan jauh ke depan. Bisnis didirikan bukan untuk sementara, tapi untuk selamanya. Untuk meraih hal itu, seorang pebisnis haruslah menjaga kontinuitas usahanya dengan memperhatikan factor-faktor kontinuitas bisnis seperti likuiditas, solvabilitas, soliditas, rentabilitas, dan crediet waardigheid.
    c. Sejarah Perkembangan Bisnis.
                        Pada masa dulu kegiatan bisnis ini dilakukan pada tingkat keluarga             dilakukan secara tertutup. Keluarga - keluarga pada saat itu menanam   tanaman guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian             sendiri, membuat rumah sendiri dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu             belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha yang bersifat            komersial, dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar.
Namun, sejak kemunculan revolusi industri di Inggris. Kegiatan bisnis menjadi semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang. Akhirnya ekonomi bertumbuh pesat dan memberi peluang bagi banyak pengusaha untuk melebarkan usahanya, bahkan sampai mengglobal.
                        Oleh sebab itu, negara kita jangan sampai ketinggalan dan hanya     menjadi bahan rebutan pasaran negara asing saja. Kita harus memulai            untuk mengembangkan maupun mencurahkan perhatian untuk membina             para generasi muda yang tanggap akan informasi di bidang bisnis, sebagai orang - orang bisnis yang jeli dan terampil. Bukan hanya untuk kaum laki -       laki saja melainkan juga para kaum wanitanya sebagai wanita             pengusaha.
     2. Jenis- jenis bisnis
1.      Monopsoni, 
     adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
2.      Pasar Oligopoli 
      adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
3.      Oligopsoni,
      adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
4. Pasar Monopoli
4.                Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana   hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

3. Tujuan Kebijakan Bisnis
                 Kebijakan adalah : suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara     bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:
Market standing, yaitu penguasan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
Innovation, yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk, misalnya shampoo 2 in 1.
Physical and financial resources, perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
Manager performance and development, manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.
Worker Performance and Attitude, untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.


  4.Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Perekonomian pasar bergantung pada 
kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu).
       .Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
3. sistem ekonomi Komando (Terpusat)
4. Sistem Ekonomi Campuran 


  Tantangan - tantangan yang dihadapi dalam berbisnis.
v  Tantangan Produktivitas.
Seorang pebisnis harus mampu menciptakan sebuah usaha yang produktif. Agar keberlangsungan usaha dapat tetap dipertahankan.
Usaha untuk meningkatkan produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara:
a.       Memperbaharuia mesin-mesin dengan mesin modern agar hasil produksinya tidak ketinggalan zaman dan efisien dalam melakukan produksi.
b.      Mengembangkan manajemen personalia agar karyawan dapat dimotivasi dalam meningkatkan produksi dan moralnya agar lebih baik.
c.       Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
v  Tantangan Kualitas.
            Perusahaan - perusahaan di lapangan harus mampu menghasilkan produk yang bermutu maupun berkualitas agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan juga mampu untuk menarik minat konsumen.
v  Tantangan Pasar Global.
            Dengan adanya perusahaan asing saat ini, maka perusahaan dalam negeri harus mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk menjadi lebih baik lagi agar mampu menghapi persaingan dari pasar global tersbut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar